#FirstMoment | Ketinggalan Kereta


Hari itu tanggal 2 Februari. Libur semesteran udah abis dari kemaren. Waktunya balik kampus dan meneruskan perjuangan kuliah di Kampus depan Mall Pejaten Jaksel. Kampus Biru.

Udah siap – siap buat berangkat. Dari mulai baju dalam satu tas ransel. Makanan dalam satu kardus sedang. Tiket udah di tangan. Uang saku udah di dompet. Tinggal berangkat ke stasiun, naik kereta bengawan berangkat jam 15.25 dari Purwosari.

Sragen – Solo. Kalijambe – Purwosari.

Jarak tempuh biasa waktu nganterin adek sekolah ke SDIT Nur Hidayah sih cuma 20 menitan. Jarak nya hampir sama. Paling beda 2 kiloan lahh. Nggak beda jauh.

Sebelum berangkat lihat jam di hape. Menunjukkan angka 14.57. 28 menit sebelum kereta berangkat. Udah ngerasa deg – degan. Tapi tetep optimis bisa nyampe ke stasiun tepat waktu.

Perjalanan naik motor. Lemott. Barang bawaan banyak, kendaraan rame di jalan. Mana bangjo-nya warna merah terus. Udah buru – buru. Di tengah perjalanan ngucapin istighfar berkali – kali berharap kereta berangkat agak terlambatt.

Teng Tong. Nyampe di stasiun. Lari mengejar waktu, semoga kereta belum melaju.

“Pak, kereta bengawan udah berangkat belum ya ?” nanya ke pak satpam.

“Wahh., udah berangkat itu. Barusan aja. 5 menit yang lalu”


……………………………………

Bungkam. Hanya bisa diam.

10 detik berlalu.

“Wahh ., udah berangkat ya pak ?” senyum tipis. “Saya telat dongg pak, cuma 5 menit.” Berusaha tersenyum lebih lebar.

Udah nggak tau mau gimana lagi. Bingung mau ngapain. Pulang lagi ? Beli tiket kereta lain ? ato naik bis ke Jakarta ? -_-

Hal yang pertama kali saya lakukan hanyalah diam. Memahami situasi, sambil menghibur diri. Karena bagaimanapun kereta sudah berangkat, walaupun baru 5 menit yang lalu. Tak akan sempat kereta dikejar. Tak akan berhenti kereta kutangisi. Tiket di tangan ini pun sudah hangus tak akan bisa digunakan lagi.

Menghibur diri sambil melihat – lihat sekitar. Karena ternyata yang tertinggal bukan hanya saya. Ada banyak juga. Jadi merasa punya teman senasib. Ada yang tertinggal langsung beli tiket pada hari itu juga. Kereta Jaka Tingkir. Mungkin karena dikejar oleh waktu, yang mengharuskan mereka harus sampai di Jakarta esok hari. Tiket yang mahal pun diambil juga.

Dan kemudian saya teringat oleh salah satu teman saya, yang mengalami nasib yang sama. Yaitu sama – sama tertinggal kereta. Yahh, ternyata begini rasanya. Maaf tak bisa mengambil pelajaran dari mu kawan. Karena mungkin, sebuah pelajaran akan sangat berguna bagi dirimu jika engkau telah mengalaminya sendiri. Pepatah yang cocok buat saya.

Satu hal yang terlintas pada waktu itu, adalah saya tak boleh terburu – buru. Calm down aja. Tetap tenang. Karena masalah pada waktu itu hanya simple saja. Yaitu, Saya harus berangkat ke Jakarta. Entah hari ini, besok atau bahkan minggu depan.

Karena saya pikir – pikir males naik bis, dan kelihatannya mahal pula. Akhirnya saya putuskan buat beli tiket kereta lagi. Untuk tanggal 3 Februari. Yang berarti adalah esok hari.

Tak apa apa lahh.

Sisi Positifnya adalah saya dapat tambahan jatah libur satu hari lagi.

Dan sisi negatifnya, total bolos untuk awal semester kali ini jadi 2 hari. Walaupun kenyataannya adalah lebih baik dari semester sebelumnya. Karena awal semester kemaren saya bolos 4 hari.

Have a nice day. Liburan kali ini penuh kejutan. Januari – Februari 2015.
Newest
Previous
Next Post »